Sabtu, 17 Oktober 2015

DINASTI BUWAIHI

A.     ASAL-USUL BANI BUWAIHI
Bani Buwaihi mulai dikenal dalam sejarah adalah pada awal abad ke-4 Hijriah. Bani Buwaihi yang kemudian memegang kekuasaan di dalam Daulah Abbasiyah pada mulanya berasal dari tiga orang bersaudara, yaitu Ali, Al Hasan  dan Ahmad. Ketiganya adalah putra dari seorang yang bernama Buwaihi.
Buwaihi ini berasal dari keluarga miskin yang tinggal di suatu negeri bernama Dailam. Ia adalah seorang rakyat biasa yang kehidupan sehari-harinya sebagai pencari ikan. Ketiga orang anaknya pada mulanya juga mengikuti kehidupan dan pekerjaan sehari-hari ayahnya. Walaupun mereka berasal dari keluarga miskin, namun keluarga ini terkenal dengan keberaniannya. Watak keberanian ini memang sudah keturunan dari kakek mereka yang bergelar Abu Suja’, yang berarti bapak pemberani. Di dalam diri ketiga putranya ini tentu telah mengalir darah pemberani itu. Hal ini terbukti setelah ketiga bersaudara ini jadi tentara.

DINASTI - DINASTI KECIL DI BARAT DAN TIMUR BAGHDAD PADA ZAMAN PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH



Disintregasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman Bani Umayyah. Hal itu disebabkan karena kekecewaan-kekecewaan yang dirasakan oleh sebagian besar warganegara, akibat sistem politik kerajaan yang diktator. Aspirasi yang tidak tersalurkan, hak-hak yang terampas, dan penindasan-penindasan mendorong penduduk untuk bangkit memberontak. Pemberontakan seperti itu juga terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Namun, pemberontakan-pemberontakan itu dapat ditumpas pada masa pemerintahan Bani Umayyah, dan masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah periode pertama.[3]
            Setelah masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah pertama berakhir, keadaan politik dunia Islam dengan cepat mengalami kemunduran. Pemerintahan Dinasti Abbasiyah kuat secara politik hanya pada periode pertama saja. Pada periode selanjutnya, pemerintahan Dinasti Abbasiyah mulai menurun. Masa disintegrasi atau perpecahan yang terjadi pada masa Abbasiyah merupakan perpecahan politik dimana muncul pemerintahan baru selain pemerintahan Abbasiyah di Baghdad, yaitu masa pemerintahan al-Mutawakkil sampai dengan al-Muntashir (27 khalifah).[4] Pada masa ini hubungan antara Abbasiyah sebagai pusat pemerintahan dan dinasti-dinasti baru dapat digolongkan sebagai berikut:

Jumat, 09 Oktober 2015

KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN DINASTI ABBASIYAH



A.      Faktor Internal penyebab kemunduran dan kehancuran dinasti Bani Abbasiyah
Sebagaimana halnya keberadaan suatu pemerintahan, biasanya dimulai dari sejarah pembentukan, kemudian dilanjutkan dengan kemajuan-kemajuan yang sempat diukir dan diakhiri dengan kehancurannya. Termasuk dinasti Abbasiyah ini, setelah kemajuan-kenajuan sudah banyak diraih dalam banyak bidang, kemudian sampailah pada fase kemunduran dan kehancurannya.
Ada beberapa faktor penyebab kemunduran dan kehancuran dinasti Abbasiyah ini. Biasanya sejarawan mengklasifikasikan faktor-faktor penyebab ini kedalam dua faktor, internal dan eksternal.[1]
Secara umum, faktor internal ini ada dua hal, yaitu politik dan ekonomi. Kedua faktor ini ditengarai sebagai penyebab mundur dan jatuhnya Abbasiyah yang berkuasa selama 508 tahun.

Selasa, 06 Oktober 2015

BANI ABBASYIAH: KEMAJUAN ILMU AGAMA, SAINS, DAN FILSAFAT



A.    BANI ABBASIAH
Periode terbesar kemajuan ilmu pengetahuan islam terjadi pada abad ke-10 dan ke-11 M. meskipun demikian dasar-dasar ilmu pengetahuan sesungguhnya telah diletakkan oleh generasi-generasi sebelumnya, yaitu pada periode awal dinasti Abbasiyah saat penguasa-penguasa Bani Abbas masih memiliki kekuasaan yang melimpah. Bani Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah.
Pada masa Dinasti Abbasiyah, peradaban Islam mencapai masa keemasannya. Akademi-akademi yang mirip Universitas modern didirikan di Baghdad, Mosul, Basrah, Nishapur, dan Khurasan. Pusat-pusat pendidikan lainnya berkembang dari semenanjung Iberia sampai India barat laut. Secara garis besar perkembangan ilmu pada masa bani abasiah itu sangat pesat diantaranya:

Senin, 05 Oktober 2015

BANI ABBAS: PEMBENTUKAN PEMERINTAH, PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI DAN ADMINISTRASI



A.     Masa Pembentukan Pemerintahan Bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah mewarisi imperium dari Dinasti Umayyah. Hasil besar yang telah dicapai oleh Dinasti Abbasiyah dimungkinkan karena landasannya telah di persiapkan oleh Umayyah dan Abbasiyah memanfaatkannya.[1]Dinasti Abbasiyah berkedudukan di Bagdad. Secara turun temurun kurang lebih tiga puluh tujuh khalifah pernah berkuasa di negeri ini. Pada dinasti ini  Islam mencapai puncak kejayaannya dalam segala bidang.
Pemerintahan Abbasiyyah adalah keturunan daripada al-Abbas, paman Nabi SAW. Pendiri kerajaan al-Abbas ialah Abdullah as-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas, dan pendiriannya dianggap suatu kemenangan bagi ide yang dianjurkan oleh kalangan Bani Hasyim setelah kewafatan Rasulullah SAW, agar jabatan khalifah diserahkan kepada keluarga Rasul dan sanak-saudaranya.[2]
Kekuasaan dinasti Bani Abbasiyah, sebagaimana disebutkan melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode: